Kepala Satuan Angkatan Laut Laksamana Marsetio mengatakan bahwa TNI AL berencana membeli kapal selam kelas Kilo dari Rusia. Pembelian kapal selam ini dianggap penting untuk menjaga pertahanan batas laut selatan Indonesia.
Pembelian ini merespons tawaran pemerintah Negeri Beruang Merah sebelumnya kepada Indonesia untuk membeli 10 kapal selam bekas. Kepastian ini diumumkan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (Menhan) dan Kepala Staf Angkatan laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio .
Kapal selam kelas Kilo adalah kapal selam militer bertenaga diesel atau kerap dikenal dengan nama Project 877. Kapal ini berfungsi sebagai kapal selam anti-permukaan yang berfungsi di perairan dangkal dan mampu beroperasi dengan tenang atau tanpa suara.
Kapal selam jenis ini memiliki persenjataan berupa delapan roket permukaan ke udara SA-N-8 Gremlin atau SA-N-10 Gimlet. Selain itu, kapal selam ini dilengkapi 18 torpedo atau 24 ranjau dengan enam buah tabung torpedo 533 milimeter.