TNI AD mulai mandiri dalam mengembangkan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Pengembangan ini sebagai bukti militer Indonesia tak perlu bergantung dengan negara lain.
Pengembangan riset ini juga bekerja sama dengan Universitas Surya. Dengan mampu memproduksi alutsista sendiri, risiko pembelian persenjataan yang dibeli dari asing dapat diminimalisasi.
harga riset dan pengembangan alutsista yang bekerja sama dengan Universitas Surya tak terlalu mahal. Hal ini juga salah satu langkah penghematan pada negara.
Berikut teknologi alutsista yang akan dikembangkan TNI AD
1. Pusat Penerbangan Angkatan Darat: Gyrocopter
2. Direktorat Perhubungan Angkatan Darat: nano satelit, open BTS, mesh networking communication system, radio VHF produk PT CMI Teknologi, dan battle management system
3. Direktorat Peralatan Angkatan Darat: konversi BBM ke BBG, simulasi modifikasi mobil tempur anti panas, simulasi senjata ani panas
4. Direktorat Perbekalan dan Angkutan Angkatan Darat melaksanakan kegiatan litbang energi mandiri
5. Direktorat Topografi Angkatan Darat: GPS Tracking System Automatic Package Reporting System, multirotor, dan flapping wing air vehicle
6. Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat: Unmanned Aerial Vehicles (UAV) autopilot, simulasi menembak laser gun, dan integrated optronics defence system
7. Dinas Informasi dan Pengolahan Data: migrasi jaringan IPV 4 ke IPV 6.
8. Direktorad Zeni Angkatan Darat: jammer perusak sinyal, penyala ledakan fungsi ganda, alat koreksi perkenaan senapan lapangan, aplikasi Garjas dan pola hidup sehat, serta alat pengendali senjata jarak jauh.